Kalau ada profesi yang saat ini tengah naik
daun, salah satunya adalah profesi yang terkait teknologi informasi (TI).
Permintaan tenaga TI saat ini memang membludak. Sebab, dunia sudah tenggelam
dalam tsunami digital. Akhir tahun 2011, misalnya, pengguna internet di
Indonesia sudah mencapai 55 juta orang atau meningkat 30% dibanding tahun
sebelumnya yang baru sebanyak 42 juta orang. Dari total pengguna itu, 29 juta di antaranya mengaku mengakses internet dari
mobile phone.
Saat
ini, perusahaan di bidang usaha apa pun membutuhkan sistem informasi, paling
tidak dalam hal administrasi. Apalagi, banyak perusahaan mulai membidik
internet sebagai sarana usaha, promosi, dan marketing.Perusahaan
rintisan baru di bidang teknologi informasi (start-up) juga terus
bermunculan. Bidang usahanya bermacam-macam, mulai penyedia mobile
broadband, aplikasi mobile untuk web, digital content, e-commerce,
jasa jaringan komputasi awan, jasa penyedia pusat data, jasa penyedia sistem
informasi manajemen risiko dan kepatuhan, asset management atau wealth
management solutions, e-payment, dan masih banyak lainnya.
Tidak
heran, permintaan akan tenaga TI pun meningkat. “Sekarang bahkan sudah terjadi
bajak-membajak praktisi TI antar perusahaan,” kata Ogi Sigit Pornawan, Direktur
Jogjacamp, perusahaan penyedia jasa sistem TI untuk korporat. Ogi sendiri
mengawali kariernya di dunia TI sebagai programmer.
Bajak-membajak
tenaga kerja di bidang TI ini terjadi karena permintaan tenaga TI yang
berpengalaman sangat besar. Sementara, pasokannya tidak sebesar permintaannya.
Pasokan praktisi TI yang jago tidak banyak karena institusi pendidikan tempat
para praktisi ini dididik belum mampu memenuhi permintaan dunia usaha yang
menginginkan tenaga TI yang siap pakai.
Belajar
sendiri
Selama
ini, pelajaran yang diajarkan di bangku kuliah kebanyakan hanya logika
pemrograman dan teori-teori TI. “Padahal, yang diinginkan perusahaan adalah
tenaga TI yang memang sudah menguasai aspek teknis tertentu,” ungkap Ogi.
Jangan heran, Ogi masih harus melatih lagi tenaga TI fresh graduate yang
diterimanya sebagai karyawan. “Cuma, begitu dia mahir, harus siap-siap dengan
risiko dibajak,” katanya, tertawa.
Soal masih adanya
kesenjangan antara dunia kerja dan materi pendidikan tinggi juga diakui Tina Yuliani
Ayuningsih, pendiri IT Training Centre Kembar di Klaten.
Menurut alumnus
Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, untuk belajar program
atau software tertentu, mahasiswa memang harus belajar sendiri. “Saya
menyiasatinya dengan menjadi peneliti di Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak
Comlab ITB,” kata Editor Indonesia untuk majalah Inspirational Woman
Magazine tersebut. Makanya,
Tina memasukkan materi bahasa pemrograman di silabus lembaga kursusnya. Natali
Ardianto, Chief Operation Officer (COO) Tiket.com, juga punya pendapat
yang tidak jauh berbeda. Menurut dia, yang membedakan praktisi TI yang jago dan
yang tidak adalah visi inovasi. Praktisi TI yang baik memiliki inovasi dalam
merancang produknya. Karena memiliki inovasi, praktisi TI yang andal biasanya
memiliki serangkaian portofolio karyanya yang bisa dilihat sebagai wujud hasil
kerjanya.
Misalnya, seorang web
developer, tentu akan terlihat kemampuannya ketika sudah berhasil
merancang dan mengembangkan sebuah situs. Portofolio hasil karya ini sangat
penting dalam dunia TI untuk meyakinkan perusahaan atau pemberi kerja akan
kemampuan teknis dan inovasi praktisi TI yang bersangkutan.
Seseorang yang
memiliki inovasi juga mau tidak mau akan terus mempelajari perkembangan terbaru
dunia TI. “Praktisi TI tidak bisa berhenti belajar dan harus punya semangat
belajar sendiri,” ujar Natali.
Harus
spesifik
Selain
harus memiliki inovasi dan skill aspek teknis tertentu, praktisi TI yang andal
juga harus memiliki skill yang spesifik. Yang terakhir ini bisa jadi
kata kunci profesi di dunia TI. “Kalau seorang praktisi TI mengaku bisa semua,
malah tidak akan dipercaya. Orang akan bingung, fokus dia sebenarnya apa,” kata
Tri Haryoko, program instructor di PT Oracle Indonesia yang juga dosen di
Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Profesi
database administrator saja, misalnya, harus lebih spesifik lagi: sistem
database apa yang dikuasai itu apa Oracle, SQL, atau yang lainnya. Tidak perlu
menguasai semua sistem yang ada. “Cukup menguasai satu, tetapi benar-benar
mendalam,” kata Tri. Profesi di dunia TI memang sangat luas, beragam, dan
kompleks. Dunia TI memiliki banyak fungsi, perangkat keras (hardware), dan
perangkat lunak (software) TI yang tiap fungsi dan perangkatnya membutuhkan
penguasaan khusus dari seorang ahli. Secara umum, berbagai profesi di dunia TI
dapat menjadi tiga kelompok besar. Pertama, kelompok yang menyusun
perangkat lunak atau software, baik mencakup sistem operasi dan
aplikasi database. Kedua, kelompok yang mengurusi
perangkat keras (hardware), dan ketiga, kelompok operasional sistem
aplikasi dan sistem operasi.
Adapun secara fungsi, profesi di dunia IT terbagi secara umum
menjadi system analyst, programmer, administrator/ developer, dan technical.
System analyst
Biasanya perusahaan yang ingin menerapkan
sistem teknologi informasi tertentu akan menyewa perusahaan penyedia jasa
sistem TI. Misalnya, ada perusahaan surat
kabar yang ingin membuka versi online korannya di internet. System analyst
bertugas menganalisis dan merancang sistem teknologi informasi yang akan
diimplementasikan oleh perusahaan tersebut, mulai menganalisa pilihan-pilihan
sistem operasi yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai menggelar studi
kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan. Singkatnya, system analyst
bertugas menerjemahkan keinginan user atau pengguna sistem informasi menjadi
rancangan sistem TI yang sesuai dengan proses bisnis user maupun biaya yang
tersedia. Ketika menyusun sistem TI untuk perusahaan media yang ingin membuat
media online, misalnya, analis sistem dituntut mengetahui sistem operasi,
aplikasi dan perangkat database, perangkat lunak dan perangkat keras yang harus
tersedia dan digunakan. Yang tidak kalah penting, analis sistem juga harus
mengetahui proses bisnis dari perusahaan yang bersangkutan. Mulai dari konsepsi
soal produk media yang akan dibuat sampai masalah prosesnya. Misalnya, berita
dari lapangan dilaporkan oleh wartawan bagaimana dan lewat media, dieditnya di
mana dan bagaimana, ada berapa jenjang pengeditan, dan seterusnya. “Sistem TI
yang dibangun harus menyesuaikan proses bisnis perusahaan,” ungkap Agus
Surachman, system analyst sebuah perusahan konsultan penyedia jasa
layanan sistem TI.
Biasanya analis sistem bekerja dalam sebuah
tim yang disebut system integrator. Kalau dihadapkan proyek IT, tim
akan menunjuk project manager. Adapun jenjang analis sistem tergantung
pada perusahaan yang bersangkutan.
Ada
yang jenjang kariernya mulai dari system analyst, lalu meningkat
menjadi business analyst atau kadang disebut juga senior system
analyst. Di level senior, pemahaman anggaran dan keuangan penting ketika
merancang sistem TI yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Biasanya, system analyst memiliki
pengalaman sebagai programmer. Cuma, ada juga analis sistem yang langsung dari fresh
graduate karena di perguruan tinggi memang jurusan analis sistem sudah
tersedia untuk program S-1.
Remunerasi bidang ini tergantung pada pengalaman system
analyst yang bersangkutan serta sistem penggajian di perusahaan TI
tempatnya bekerja. Tetapi untuk yang berpengalaman, rentang penghasilannya
sekitar Rp 5 juta sampai Rp 11 juta per bulan.
Programmer
Profesi
programmer bisa jadi posisi yang krusial di dunia TI. Tugasnya adalah
membangun perangkat lunak sistem operasi atau aplikasi yang mau diaplikasikan
perusahaan. Perumpamaannya, “Jika system analyst bisa diibaratkan
desainer sistem TI, programmer adalah tukang jahit yang bertugas
membangun sistem tersebut,” kata Tri.
Ada beberapa jenis programmer.
Pertama, mereka yang membuat desktop application untuk operasi
sistem informasi di internal perusahaan. Kedua, mereka yang membuat web
based application. “Pemrogram ini disebut web programmer atau web
desainer,” kata Tina. Mereka bertugas membuat design layout dan
metode interaksi antarmuka pengguna (user interface) untuk laman di
internet dan untuk fitur-fitur spesifik di situs tersebut. Ketiga,
mereka yang berkutat dengan pemrograman database. Karena berkutat
dengan urusan teknis, programmer perlu memiliki kemampuan penguasaan
yang spesifik akan bahasa pemrograman. Bahasa gaulnya ngoding.
Pemrogram aplikasi desktop yang harus dikuasai misalnya Java, C++, dan
Visual Basic. Adapun untuk web programmer yang paling sering
dibutuhkan adalah mereka yang menguasai bahasa HTML/XML, PHP, ASP, Cold Fusion.
Untuk lowongan database, meski saat ini banyak program yang masih
memakai bahasa Delphi, permintaan untuk mereka yang menguasai SQL dan Oracle
juga sudah mulai banyak. Gaji seorang programmer tergantung
pada pengalaman serta sistem penggajian di perusahaan tempatnya bekerja. Tetapi
untuk yang berpengalaman, rentang penghasilannya sekitar Rp 3 juta sampai Rp 9
juta per bulan.
Administrator
Kalau analis bertugas menyusun sistem TI yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan programmer adalah mereka yang bertugas
membangun sistem tersebut, administrator atau developer adalah mereka yang
bertugas mengoperasikan, merawat, dan bahkan mengembangkan sistem yang sudah
berjalan tersebut.
Kebanyakan posisi administrator ini ditempati oleh yang
memiliki keahlian spesifik di bidangnya dan bahkan sertifikasi khusus untuk
masing-masing tugas dan fungsi.
Dalam perusahaan, orang yang mengepalai administrator TI, database,
dan sistem disebut sebagai manajer TI. Ada
beberapa jenis administrator.
·
IT and Networking Administrator
yang bertugas menjalankan implementasi dan perawatan administrasi jaringan TI
seperti Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN)
serta koneksi dial-up, firewall, proxy, dan pendukung teknis lainnya. Tugas
mereka adalah membangun dan memelihara jaringan yang dipakai di perusahaan,
memberikan saran dan masukan dalam pemilihan topologi, hardware serta software
operasional yang sesuai untuk jaringan di perusahaan. Mereka juga harus menjaga
stabilitas dan reliabilitas jaringan
·
Database Administrator merupakan
orang yang bertanggung jawab untuk administrasi dan pemeliharaan teknis sistem database
yang menopang sistem TI perusahaan.
·
System Administrator sedikit
mirip dengan administrator TI. Cuma bedanya, system administrator
bertugas melakukan administrasi terhadap sistem dan melakukan pemeliharaan
sistem. “System administrator juga biasanya memiliki kewenangan
mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan
pengaturan operasional sebuah sistem,” ungkap Agus. Mereka juga bertugas
menyediakan rancangan sistem dan konsultasi terhadap pengguna. Selain itu,
mereka juga memberikan respons terhadap permintaan bantuan teknis serta
dukungan lainnya. Tugas penting administrator adalah melakukan pelatihan
operasi sistem ke pelanggan.
·
Security Administrator.
Di beberapa perusahaan besar, sistem TI menjadi nyawa layanan dan operasinya.
Kalau sudah begini, keamanan menjadi sangat penting. Makanya, ada fungsi khusus
untuk mengelola keamanan sistem TI. Karena penting, sesuai dengan tata kelola
TI (IT governance), maka diciptakan segregation of duties
atau fungsi yang terpisah untuk administrasi yang penting. Tugas security
administrator antara lain sebagai pengelola konfigurasi keamanan.
·
Technical operator atau sering
juga disebut sebagai teknisi. Mereka mengurusi pemeliharaan maupun perbaikan
perangkat keras sistem TI.
·
EDP operator bertugas
untuk mengoperasikan program-program electronik data processing dalam
lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
·
Auditor, Profesi
TI lain yang menarik adalah auditor. Mereka harus orang luar yang tidak
merancang dan mengoperasikan sistem TI perusahaan. Ada beberapa jenis auditor, IT
auditor misalnya, bertugas melakukan evaluasi dan rekomendasi atas
lingkungan TI perusahaan. Adapun security auditor melakukan
evaluasi dan rekomendasi khusus untuk keamanan sistem TI. Adapun IT
compliance melakukan evaluasi atas kepatuhan lingkungan TI suatu
perusahaan terhadap beberapa regulasi yang terkait dengan perusahaan tersebut,
baik itu dari internal maupun eksternal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar